Sebelum mengerjakan dzikir Nafsil
amarah didalam maqom yang = 7 = didalam lathoif yang tujuh maka terlebih
dahulu hendaknya mengerjakan dzikir yang disebut dibawah ini dengan cara
Shulthoni dzikri.
Bismillahirrohmanirrohiim.
Ashollatu daimulhaq yaahuwa
annalhaq ( 300x )
maka tiap-tiap selesai ( 100x ) diselingi menbaca do’a .
Yaa hwuhaq –- laahaq-- -– walaa kholaq –- maujudullahu
‘alaihi ma’rifatullah ( 3x )
Bismillahirrohmanirrohiim .allahumma daimun – hwuhayyun –
huwallahu hayyun–( hii ) hwu hayyun – shomadun huwallahu lailaha illahua hayyun
daimun -fii -hwu - illallah syahidtu nafsi
wahdahu lasyarikalahu lailaha
illallah
Maka dzikir tujuh maqom ini di pusatkan dalam lathifatul qolbu ditunjukan kepada masing-masing
lathifahnya sebagai mana digambarkan dihalaman yang lalu.
ALMAQOMUL AWWALU MINHA LINAFSIL AMRAH
Adapun maqom yang pertam dari padanya bagi nasil amarah :
Dan rupanya itu azraq (biru)
Dan tempatnya pada Shodru (dada)
Dan ‘alamnya itu ‘alam syahadah
Dan Waridnya itu Syare’at
Dan nama yang di dzikirkannya di situ oleh
yang mempunyai ini maqom (Laa ilaha Illallah)
Dan bilangan dzikirnya itu (100, 000 x) dan tawajuhnya
Bismillahirrohmanirrohiim ilaho azhahir ‘alazhohiri sulthona
laialaha illalah wahaqqi bathoni biharhoti lailaha illallah . wahfidniya
allahumma fii maroibin wujuduka hatta laa asyhadu ghairo af’alika washifatika
biwajhikal haqqi lailahaillalah.
artinya : wahai tuhanku terangkanlah / nyatakanlah diatas lahirku (
jasmaniku ) akan saripati intinya –
laillaha illallah – dana mahon
tetapkanlah bathinku dengan liputan. Wujud engkau dengan suhud engkau (
zhohirnya – af’alnya engkau ) sehingga tiada aku bersaksi melainkan af’al
engkau jua dan shifat engkau dengan dzat engkau yang Haq. ( lailaha illallah )
dan pada oni maqom dijalankan illallah ( kepada Allah ) dan tawajuh kepadanya
menghilangkan Diri pada segala ‘aradh yang
bangsa Dunia, maka hal yang
mempunyai ini maqom semata-mata iaya cenderung sedemikian.
ALMAQOMUSSANI MINHA LINAFSIL
LAWAMAH
Adapun maqom yang kedua dari padanya bagi nafsil amarah
Dan rupanya cahyanya itu aspar (kuning)
Dan ‘alamnya itu barjah (alam
misal)
Dan tempatnya itu didalam qolbu (hati) yaitu qodar dibawah susu kiri
D an waridnya itu thoreqat
Dan nama yang didzikirkannya disitu oleh yang mempunyai ini maqom
adalah nama dzat ( al-wajibul wujudu )
yakni lafazh al-jalalah (Allah – Allah –Allah)
Dan bilangannya itu (78084 x) Tawajuhnya itu.
Bismillahirrohmanirrohiim . ( yaa allah 3x )
dullahi ‘alaika warzuknissabata mutaa abdi babihi baina . yadayyaka yaa allah (
3 x ) ilahij alqolba abdikadh-
dhoifi mudhhiron lidzatika wamuttabi’an ila yatika yaa allah.
Artinya : yaa allah tunjukan diatas engkau dan karuniailah hamba
dengan ketetapan engkau supaya hamba beradab kelakuan baik dengannya
kekhaddirot engkau yaa allah yatuhanku
jadikanlah Hati hambamu yang lemah ini
melihat nyata akan dzat engkau yaa allah.
Dan pada ini maqom yang dijalankan lillahi ta’ala dengan memutuskan
nadziro (pandang) pada segala paidah yang bangsa dunia serta menilik
kepada segala faidah yang bangsa akhirat dan menilik kepada mehasilkan (
muroqobatul irfaniyah ) pengetian / pengenalan.
ALMAQOMU TSALITSU MINHA
LINAFSILMULHIMAH
Adapun
maqom ketiga daripadanya bagi nafsil mulhimah
Dan
rupanya cahyanya itu ahmar ( merah )
Dan
tempatnya itu pada ruuh. Yaitu qodar dua jari dibawah susu kanan
Dan
waridnya itu ma’rifat
Dan
‘alamnya itu ( ‘alamul ruuh )
Dan nama
yang didzikirkan disitu oleh yang mempunyai ini maqom adalah ( hwu-hwu
Dan
bilangan dzikirnya itu ( 40630 x )
Bismillahirrohmanirrohiim . yaman huwallahulladzi lailaha illallahu (3x) ilahi haqqiq bathini
bisirri huwatika wafni ‘anni ana niyani antushila ilahuwahidatikal ‘aliyati.
Nyaman laisa kamitslihi syaiun fii anni kulla syaiin ghoiroka. wakhofif anni
bikhola kana inil maujudati wamhu ‘anni naqthotal ghoiriyyati lisy-syahiduka
wala adri ghoirika (yaa hwu- yaa hwu–yaa hwu ) lisiwaka aujuda. Yaawujudul
wujud. (yaa allha–yaa allah–yaa allah) walhamdulillahi robbil ‘alamiin.
Artinya : yaa tuhan yang tiada tuahan hanyalah dzatnya – yaa tuhanku
tahqiqkanlah bathinku dengan raasia dzatmu dan karamkanlah (fanakanlah) daipada
hamba segala waktu (cita) hamba hingga hamba sampai kekhadirat dzat engkau yang
maha tinggi – yaa tuhan yang tiada seumpama apapun, fanakanlah daripada hamba
tiap segala sesuatu selain engkau dan ringankanlah, dari padaku titik yang bangsa lain agar supaya dapatlah
hamba mengenal selain dari pada engkau yaa dzat tuhan tiada dzat diri selain
engkau itu maujud wahai dzat yang wujudul wujud yaa allah yaa dzat demi segala
puji itu bagi allah seru sekalian ‘alam.
Dan pada ini maqom yang yang dijalankan (‘alallahi ta’ala) yaitu
perjalanan dengan memandang semata-mata akan asma dan shifatullah dengan memutuskan
pandang titik pada segala faidah mehasilkan (murokobatul irfaniyah) yang
pandanganna hanyalah pada alah semata-mata.
Bersambung ke 20_C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar